Polarisasi Masih Terasa, Pengamat Beber Strategi Jelang Pemilu

19 September 2021 17:40

GenPI.co - Peneliti Utama Indonesia Political Opinion (IPO) Catur Nugroho menilai isu keamanan jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 bisa dicegah. 

Menurut dia, keadaan itu bisa terjadi jika figur kandidat presiden dan wakil presiden lebih dari dua calon. 

"Saya pikir kejadian Pemilu 2019 tidak akan kembali terulang jika pasangannya lebih dari dua. Jadi, tidak ada polarisasi di masyarakat," ucap Catur kepada GenPI.co, Jumat (17/9). 

BACA JUGA:  Sigma: Perubahan Jadwal Pemilu Langgar Konstitusi

Dia menjelaskan kemungkinan mengganggu keamanan akan berkurang, sehingga rakyat memiliki beragam pilihan. 

Menurutnya, Pemilu 2019 menjadi pembelajaran yang seharusnya bisa diminimalkan kembali terulang pada tahun 2024. 

BACA JUGA:  Jika Jadwal Pemilu 2024 Dimajukan, Parpol Nonparlemen Dirugikan

"Waktu itu tidak lepas dari polarisasi yang terjadi akibat dua kubu paslon presiden dan wapres," jelasnya. 

Sementara itu, Catur menganggap isu keamanan bisa diatasi jika lebih dari dua pasangan pada Pemilu 2024

BACA JUGA:  Konflik Berkepanjangan Bakal Merugikan Demokrat pada Pemilu 2024

Dengan demikian, kata dia, jika lebih dari dua pasangan, polarisasi tidak akan terjadi kembali. 

"Jika itu terjadi, suasana akan lebih kondusif menjelang Pemilu, Pilpres, dan Pilkada 2024," imbuhnya. 

Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengusulkan untuk mengundur jadwal Pemilu 2024. 

Menurut Tito, pengunduran tersebut lantaran melihat kondisi keamanan dan politik yang memanas sebelum 2024. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah Reporter: Puji Langgeng

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co