GenPI.co - Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Abdul Mu'ti blak-blakan menganggap eksistensi kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua tak bisa dibiarkan karena berstatus sebagai kelompok teroris.
Abdul Mu'ti menegaskan, bahwa pembunuhan dan kekerasan yang mereka lakukan terhadap tenaga kesehatan tergolong sebagai kejahatan kemanusiaan yang luar biasa.
"Ini ancaman yang kasatmata terhadap kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. TNI dan Polri jangan pernah ragu untuk menindak tegas KKB dan para Teroris," jelas Abdul Mu'ti dalam keterangannya, Senin (20/9).
Di sisi lain, Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad mendukung untuk menumpas KKB sampai ke akar-akarnya untuk mencegah terjadinya korban tewas terulang kembali di Papua.
"Ini enggak bisa ditolerir dan harus ditumpas sampai ke akar-akarnya," kata Sufmi Dasco Ahmad di Kompleks MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Senin (20/9).
Sufmi Dasco Ahmad menganggap KKB Papua yang menyerang dan membunuh tenaga kesehatan (Nakes) di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua sebagai upaya mencari perhatian dunia Internasional.
Namun, cara untuk mencari perhatian itu dilakukan dengan cara-cara yang biadab.
Oleh sebab itu, Sufmi Dasco Ahmad menilai selama ini aparat keamanan seperti TNI dan Polri di Papua sudah bekerja semaksimal mungkin untuk menumpas KKB.
"Namun saya harap aparat keamanan untuk bersikap lebih tegas lagi," kata Sufmi Dasco Ahmad.
Sementara itu, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) buka suara usai menyerang fasilitas publik, seperti puskesmas dan gedung sekolah di Distrik Kiwirok, Pegunungan Bintang, Papua pada 13-14 September 2021.
OPM mengklaim aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk perlawanan untuk dapat memisahkan diri dari Indonesia.
Bahkan, OPM menyatakan siap jika perbuatannya dibawa ke hukum internasional.
"Kami siap ke hukum internasional jika kami salah. Tapi kami tetap punya dekat untuk hancurkan semua fasilitas milik pemerintah kolonial Indonesia," jelas Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom dalam keterangnnya, Jumat (17/9).
Sebby Sambom mengatakan, OPM yang bertanggung jawab atas penyerangan tenaga kesehatan di Pegunungan Bintang.
Ia memastikan bakal terus menyerang sejumlah fasilitas-fasilitas yang menjadi bagian program pemerintah Indonesia.
"Akan kami hancurkan semuanya di seluruh tanah Papua dan kami akan bangun kembali setelah Papua merdeka penuh dari tangan pemerintah kolonial Indonesia," tegasnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News