Sebut Megawati Gulingkan Gus Dur, Jubir Demokrat Dikritisi Pedas

03 Oktober 2021 18:40

GenPI.co - Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando EMaS menyoroti pernyataan Juru Bicara Demokrat Herzaky Mahendra saat konferensi pers partainya.

Dalam konferensi pers itu, Herzaky menyebut Presiden Kelima Indonesia Megawati Soekarnoputri menggulingkan Presiden keempat Indonesia Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

"Sangat tidak baik Herzaky Juru Bicara Partai Demokrat mengatakan hal tersebut," kata Fernando kepada GenPI.co, Minggu (3/10).

BACA JUGA:  Herzaky Bicara Soal Yusril Izha Mahendra : Bukan Karena Rp100 M

Fernando mengatakan, berdasarkan UUD 1945, pada saat itu yang berhak menjatuhkan presiden dari jabatannya ialah Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).

Adapun, MPR saat itu dipimpin oleh Amien Rais yang merupakan tokoh poros tengah.

BACA JUGA:  Herzaky Desak Moeldoko Bikin Pilihan, Mundur Atau Nanti Malu

"Jadi, sangat keliru pernyataan Herzaky yang menuduh kalau Gus Dur dilengserkan oleh Megawati dari jabatan presiden," katanya.

Pengamat ini mengatakan, ada kesan pernyataan Herzaki tersebut sangat tendensius ingin menyudutkan Megawati dengan menggunakan kalimat menggulingkan Gus Dur dari posisi presiden.

"Pernyataan Herzaky bisa mendapatkan tanggapan serius dari kader Megawati dan PDIP," kata Fernando.

Sebelumnya, Juru Bicara Demokrat Herzaky Mahendra menggelar konferensi pers dengan tajuk Demokrat Berkoalisi dengan Rakyat Vs Moeldoko Berkoalisi dengan Yusril pada Minggu (3/10).

Herzaki awalnya menjawab soal tudingan AD/ART Demokrat 2020 yang dianggap siluman dan dugaan manipulasi pendiri dari 99 ke 2 orang.

Herzaky mengatakan semua sudah berjalan sesuai tata terbit yang berlaku, baik AD/ART maupun UU Parpol.

Soal manipulasi pendiri, Herzaky menegaskan founding father memang Susilo Bambang Yudhoyono dan Ventje Rumangkang.

"Partai Demokrat ini berdiri dimulai ketika Pak SBY waktu itu di MPR ketika ada pemilihan wakil presiden dari Ibu Megawati yang baru saja menggulingkan Bapak Gus Dur," imbuhnya.

Ketika itu ada dua calon, yakni Hamzah Haz dan SBY. SBY pada saat itu kalah.

Dari situ kemudian ada diskusi beberapa sahabat SBY, termasuk Ventje Rumangkang yang mengatakan SBY punya potensi luar biasa jadi pemimpin nasional, tetapi untuk mewujudkannya butuh partai politik. Menurutnya, di situ awal ide membuat Partai Demokrat.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Hafid Arsyid Reporter: Chelsea Venda

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co