Pengamat Sindir PKS, Sudah Jadi Partai Biologis

05 Oktober 2021 16:40

GenPI.co - Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando EMaS merespons soal polemik aturan poligami kader-kader PKS untuk menikahi janda.

"Aneh juga dengan adanya Peraturan Partai Keadilan Sejahtera yang mengatur privasi kader mengenai poligami yang dianjurkan untuk menikahi janda," kata Fernando kepada GenPI.co, Selasa (5/10).

Fernando mengatakam, peraturan tersebut memang sudah dicabut, tetapi peraturan itu makin meyakinkan bahwa salah satu strategi PKS untuk meningkatkan perolehan suara melalui poligami dan biologis dengan menambah jumlah anak.

BACA JUGA:  Pengamat Bongkar Strategi Puan Maharani, Ciamik

Pengamat ini menduga, bisa saja aturan poligami bagi kader PKS dikeluarkan karena bentuk putus asa partai dalam meningkatkan perolehan suara melalui perekrutan.

"PKS sudah menyadari bahwa perjuangan mereka untuk menambah jumlah kader dan pemilih melalui perekrutan anggota baru dengan menawarkan nilai perjuangan sudak tidak laku lagi," katanya.

BACA JUGA:  Zoya Amirin Beberkan Fakta Agar Pria Tahan Lama, Wow

Menurutnya, aturam poligami itu pada akhirnya mengubah persepsi masyarakat yanh selama ini yang menganggap PKS sebagai partai kader. Akan tetapi, berubah menjadi partai biologis

"Sehingga diharapkan beberapa tahun kemudian akan bertambah jumlah pemilih PKS," kata Fernando.

BACA JUGA:  PKS, Demokrat, Gerindra, Masih Percaya Isu Bangkitnya PKI

Seperti diketahui, Ketua Dewan Syariah Pusat PKS Surahman Hidayat mengatakan pihaknya telah mencabut aturan tersebut.

Aturan itu sebelumnya tertuang dalam Tazkirah Nomor 12 Tentang Solidaritas Terdampak Pandemi.

Adapun, salah satu poinnya ialah anjuran poligami bagi kader PKS yang telah mampu dan siap beristri lebih dari satu, tetapi mengutamakan janda.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cahaya Reporter: Chelsea Venda

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co