GenPI.co - Pengamat Politik Adi Prayitno turut berkomentar terkait ajang bergengsi Formula E, yang digadang-gadang sebagai warisan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Perkembangan terbaru, ajang ini batal digelar di kawasan Monas dan Pemkot DKI sedang mencari alternatif lokasi lain.
Menurut Adi Prayitno, bila event itu diadakan secara spektakuler tentu akan dipandang lebih untuk Indonesia.
"Jika Formula E berjalan secara bagus dan spektakuler dipandang skala internasional. Hal ini akan menjadi warisan yang bagus untuk Anies Baswedan," jelas Adi kepada GenPI.co, Jumat (8/10).
Namun, bila sebaliknya, hal ini tidak hanya menghabiskan anggaran tapi juga menjadi penilaian buruk di masa akhir jabatan Anies Baswedan.
Adi mengungkapkan, respon publik yang kurang terhadap event ini hal tersebut akan menjadi hal yang tak bagus di akhir pemerintahannya.
"Formula E ini menjadi pertarungan akhir Anies Baswedan, hal ini mirip seperti perjudian yang cukup serius," tuturnya.
Bila gelaran ini ini sukses dan meguntungkan, lanjut Adi Prayitno, tentu Anies Baswedan menjadi orang pertama yang mendapatkan apresiasi.
Namun sebaliknya, bila Formula E tidak menguntungkan secara daerah dan Internasional, Anies akan menangis.
"Semua ini pertaruhan Anies," tutup Adi Prayitno. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News