GenPI.co - Pendiri lembaga survei KedaiKopi Hendri Satrio ikut buka suara terkait munculnya banyak partai politik baru di Indonesia.
Beberapa partai tersebut adalah Partai Ummat yang dibentuk Amien Rais dan Partai Gelora yang dibentuk oleh Anis Matta dan Fahri Hamzah.
Selain itu, ada pula PSI yang dibangun Grace Natalie, dan Partai Buruh yang baru-baru ini dideklarasikan ulang oleh Said Iqbal.
"Dengan ada banyaknya partai politik di Indonesia menandakan bahwa demokrasinya masih ada dan maju,” ujar Hendri Satrio kepada GenPI.co, Sabtu (9/10).
Kendati demikian, menurut Hendri Satrio, akan ada keuntungan dan kerugian ketika menjamurnya partai politik tersebut.
"Keuntungannya yaitu, masyarakat bisa dapat banyak pilihan tentang partai-partai yang akan mereka datangi dan pilih," ungkapnya.
Di sisi lain, menurut Hendri Satrio, kerugiannya adalah menambah beban biaya untuk menyelenggarakan pemilu.
"Kalau partai-partai ini tidak menawarkan hal baru, ya, percuma adanya partai-partai ini. Cuma mahal-mahalin ongkos pemilu aja," bebernya.
Kendati demikian, menurut Hendri Satrio, proses verifikasi partai yang lolos untuk pemilu belum berlangsung.
Oleh sebab itu, dirinya mengimbau untuk bersabar menanti partai apa yang bisa melenggang di pemilu 2024.
"Lagi pula proses verifikasi, kan, belum dilaksanakan. Nah, nanti kalau prosesnya sudah jadi dan selesai, baru, deh, bisa kita lihat tuh berapa banyak partai politik yang bisa kita pilih nantinya," ujarnya.
Di sisi lain, Direktur Eksekutif Oversight of Indonesia Democratic Policy Satyo Purwanto menilai lahirnya partai partai baru merupakan pertanda bahwa kekuasaan begitu manis sehingga banyak orang tergoda mendirikan partai.
Menurut Satyo, bukan tanpa alasan berbondong-bondong para elite politik membangun partai.
Sebab, pembentuk partai ingin sekali lagi merasakan duduk di bangku kekuasaan dengan jabatan tinggi.
Kendati menjadi bagian dari hak dan dilindungi konstitusi, Satyo menganggap bahwa partai-partai baru juga tidak memiliki tujuan untuk memajukan bangsa.
"Sayangnya kelahiran partai tersebut tidak dibarengi oleh komitmen jangka panjang untuk memperjuangkan cita-cita politik yang mestinya jadi garis perjuangan partai," pungkasnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News