GenPI.co - Isu pandemi dan Natuna mengemuka jelang pergantian Panglima TNI. Para calon panglima adu kuat. Lantas siapa yang paling oke?
Di Angkatan Darat ada KSAD Jenderal Andika Perkasa. Andika memiliki karir moncer.
Lulusan Akmil 1987 itu telah menghabiskan kariernya di Kopassus selama 12 tahun dengan menduduki berbagai jabatan.
Jabatan terakhir pria kelahiran Bandung 21 Desember 1964 silam di Korps Baret Merah itu sebagai Danton 32 Grup 3/Sandha Kopassus di 2002.
Selama di Kopassus, Andika pernah melaksanakan sejumlah operasi militer.
Di antaranya Operasi Teritorial di Timor Timur pada 1992, operasi bakti TNI di Aceh (1994) dan pernah bertugas dalam misi operasi khusus di Papua.
Andika juga mendapat promosi sebagai Komandan Pasukan Pengamanan Presiden setelah Joko Widodo dilantik menjadi Presiden ke-7 RI .
Peluang Andika dinilai besar. Dia banyak didukung anggota Komisi I DPR RI.
Misalnya, dari Fraksi PDIP Effendi Simbolon, Fraksi Gerindra Fadli Zon, hingga Fraksi Demokrat Syarief Hasan.
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Laksamana Yudo Margono juga dinilai punya peluang yang tinggi..
Yudo dinilai punya sikap tenang dalam menjaga stabilitas keamanan perairan Indonesia.
Utamanya dalam menghadapi ketegangan di Laut China Selatan (LCS).
Yudo dianggap punya potensi besar menjadi Panglima TNI selanjutnya jika Jokowi dan DPR menggunakan pendekatan normatif regulatif.
Pendekatan itu mengacu pada Pasal 13 ayat (4) Undang-Undang TNI, yang mengamanatkan jabatan panglima dijabat secara bergantian antarmatra.
Kualitasnya juga terlihat oke. Yudo bisa memastikan kapal asing tidak masuk sembarangan ke teritori Indonesia.
Bahkan, Yudo disebut mengamankan Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia dari kapal-kapal pencuri sumber daya alam.
"Pak Yudo berkomitmen memastikan TNI akan terus menjaga Laut China Selatan," kata Wakil Ketua Komisi I DPR dari Fraksi Partai Demokrat, Anton Sukartono Suratto dalam keterangan tertulisnya.
Upaya itu dilakukan Yudo untuk menjaga laut Indonesia kondusif walaupun saat ini China tengah membuat RUU soal penjaga pantai yang akan ditugaskan di Laut Cina Selatan
Di bidang kesehatan, Yudo banyak melakukan tugas untuk menangani pandemi covid-19.
Salah satunya, bertanggung jawab atas pengelolaan Rumah Sakit Darurat Covid, Wisma Atler di Kemayoran, Jakarta.
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno mengatakan bahwa nama di pucuk surat tersebut masih dipikirkan Presiden untuk menggantikan Hadi.
Jokowi, kata dia, masih memiliki waktu untuk membuat pertimbangan. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News