GenPI.co - Sekretaris Jenderal Tim Pembela Aqidah Islam (TPAI) Adv Juju Purwantoro lantang soal sejumlah eks FPI dan PA 212 yang masuk daftar hitam Facebook. Ada standar ganda yang disebut.
Juju lantas mempertanyakan mengapa para eks FPI dan PA 212 bisa masuk daftat hitam Facebook.
"Jelas dalam hal ini Facebook menerapkan standar ganda dan diskriminatif kepada membernya," kata Juju kepada GenPI.co, Kamis (14/10).
Juju tampak tak heran dan menduga Facebook berada di bawah kontrol dan kendali rezim.
Hal itu terbukti ketika ada postingan yg sifatnya kritik konstruktif, terutama dari pihak yang dianggap oposisi kepada rezim.
"Langsung saja Facebook mengambil tindakan warning atau block permanent secara sepihak," katanya.
Sementara itu, kalau postingan dari kelompok yg memihak rezim, Facebook tampak tidak tegas melakukan pengawasannya.
Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Maarif juga menanggapinya dengan santai.
Menurutnya, bisa jadi masih ada kaitannya dengan aksi 212.
Alhasil, seolah masih ada yang punya dendam politik dan kasak-kusuk itu masuk ke Facebook. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News