Refly Harun Sebut Megawati Tak Akan Calonkan Kader Jadi Capres

18 Oktober 2021 16:50

GenPI.co - Refly Harun membeberkan dugaan yang bikin kaget. Dia berani sebut kemungkinan Megawati tak akan calonkan kader PDIP jadi capres di 2024.

Saat ini, PDIP punya stok kader yang tergolong mumpuni. Puan Maharani, Ananda Prabowo, dan Ganjar Prabowo.

Namun Refly tetap skeptis mengenai siapa yang akan diusung partai moncong putih.

BACA JUGA:  Refly Harun Prediksi 3 Nama yang Diusung PDIP Sebagai Capres 2024

“Bisa saja PDIP Lip Service. Jangan-jangan Megawati tidak menunjuk satu orangpun di antara kader-kader ini untuk jadi calon presiden,” ujar Refly kepada GenPI.co, Senin (18/10).

Refly juga menduga bahwa kader-kader potensial tersebut bisa jadi hanya ditaruh sebagai wakil presiden saja. 

BACA JUGA:  Ruhut Sitompul Buka-bukaan: Ambil Hati Ibu Megawati Paling Dalam

“Calon presidennya nanti Prabowo Subianto sebagaimana diisukan banyak orang. Bisa saja Prabowo berpasangan dengan Puan Maharani,” katanya.

Menurut Refly, PDIP juga kemungkinan berharap besar kepada Prabowo agar bisa melakukan sharing power sebagaimana terjadi antara Megawati dengan Gus Dur pada 1999-2001.

BACA JUGA:  Megawati Jadi Ketua Dewan Pengarah BRIN, Pakar: Sangat Tepat

Dirinya lantas mengkritisi mekanisme PDIP yang tidak demokratis. Padahal, menurutnya masyarakat Indonesia menginginkan calon pemimpin yang berasal dari mekanisme tersebut.

“Harusnya kan mekanisme partai ini lebih demokratis. Tapi kan saya bukan kader PDIP. Walaupun begitu, saya sebagai rakyat Indonesia ingin mekanisme demokratis saat menentukan calon pemimpin,” katanya.

Refly lantas menilai bahwa sosok Ganjar layak dan berpotensi sebagai capres. Kendati demikian, harapan tersebut terganjal mekanisme partai untuk trah Bung Karno.

"Padahal kalau mau melakukan konvensi partai, wih, keren sekali PDIP. Karena dia satu-satunya partai yang sudah punya bekal maju dalam mengajikan capres dan cawapres," ujar Refly.

Sayangnya, menurut Refly, mekanisme pemilihan capres yang dilakukan PDIP kurang demokratis. 

"Semuanya terserah Megawati. Padahal, kalau dikaitkan dengan konflik kepentingan, kita tahu hubungan Megawati dan Puan itu ibu dan anak," tandasnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Agus Purwanto Reporter: Panji

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co