GenPI.co - Pengamat komunikasi dan politik Jamiluddin Ritonga menyebut adanya politik gentong babi dalam Kabinet Indonesia Maju.
Hanya saja, besar kecil pengaruhnya sangat ditentukan oleh nilai jual dari menteri yang melakukan politik gentong babi tersebut.
Menurutnya, bagi menteri yang nilai jualnya tinggi akan terlihat dari elektabilitasnya.
"Politik gentong babi justru akan menimbulkan efek penguatan bagi masyarakat untuk memilih sang menteri," ujar Jamiluddin kepada GenPI.co, Selasa (19/10).
Namun, sebaliknya, menteri yang nilai jualnya rendah pengaruh politik gentong babi terhadap masyarakat tidak akan meningkatkan elektabilitasnya secara signifikan.
"Politik gentong babi akan sangat efektif dimanfaatkan untuk menambah lumbung suara," tambahnya.
Peluang itu makin besar mengingat di Indonesia lebih dominan pemilih emosional.
"Mereka memilih bukan karena kapasitas dan kompetensi calon, tapi kerap masih atas pertimbangan perut," tuturnya.
Mereka inilah yang berpeluang besar terpengaruh oleh politik gentong babi. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News