GenPI.co - Pendiri lembaga survei KedaiKopi sekaligus pengamat politik Hendri Satrio memberi tanggapan terkait presiden boneka yang diduga akan muncul pada Pilpres 2024.
Menurutnya, presiden boneka tersebut akan hadir dalam perhelatan kompetisi dan pertarungan politik untuk mencari pemimpin tanah air.
"Presiden boneka itu saya persepsikan sebagai capres yang tidak bisa mengeluarkan kebijakan dan memutuskan sendiri tanpa pengaruh orang lain," ujar Hendri Satrio dalam diskusi virtual, Jumat (22/10/2021).
Tidak hanya itu, dia juga menilai ada 2 tipe boneka.
Pertama digerakkan oleh orang lain, kedua hanya menjadi pajangan saja.
"Yang repot ini kan jadi pajangan saja. Dia jadi presiden akan tetapi hanya bergerak jika ada yang menggerakan baru bergerak kalau batreinya sudah dipasang," kata dia.
Dirinya lantas mempertanyakan bagaimana caranya agar seorang capres tidak menjaid boneka pada saat dirinya memimpin.
Menurut Hensat, presiden tersebut harus kuat, lurus kepada idealisme, dan mampu mencalonkan diri sebagai presiden tanpa embel-embel atau pertolongan orang lain.
"Kalau modalnya hanya elektabilitasnya tinggi banget tetap saja dia membutuhkan orang lain minimal untuk membiayai logistik pada saat kampanye," ungkap dia.
Oleh sebab itu, Hendri Satrio menyebutkan, keperluan uang dalam Pemilu tersebut menjadi faktor utama yang menghasilkan presiden boneka di masa yang akan datang.
"Kalau memag ada kebutuhan politik uang, ini akan lebih sulit lagi untuk mendapatkan presiden yang lurus," tuturnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News