GenPI.co - Country Director Greenpeace Indonesia Leonard Simanjuntak memaparkan perihal sejarah gerakan aktivisme transnasional di Indonesia pada awal kemerdekaan.
Menurutnya, Indonesia sudah dipengaruhi oleh gerakan aktivisme transnasional sejak awal perjuangan meraih kemerdekaan.
Oleh karena itu, pergerakan transnasional hari ini masih sangat bisa dilakukan untuk mengusung perubahan.
"Saat itu pertarungannya sangat ideologis dan masih ada lapis elite tipis pribumi berpendidikan dengan kesadaran politik tinggi," jelas Leonard Simanjuntak dalam webinar Indonesia Foreign Policy Review (IFPR), Minggu (24/10).
Leonard mengatakan bahwa aktivisme Indonesia pada awal kemerdekaan terhubung dengan gerakan-gerakan solidaritas internasional pada mazhab masing-masing.
Hal tersebut membuat pertarungan antar gerakan menjadi sangat ideologis saat itu, sehingga banyak tokoh yang berbeda pandangan.
"Pertarungan gagasan itu terjadi dengan cara yang baik dan tanpa kekerasan," katanya.
Namun, hal tersebut berubah saat Indonesia memasuki masa Orde Baru (Orba).
Pasalnya, gerakan aktivisme transnasional menjadi tak berfokus terkait ideologi.
"Sebab, ada represi dari pemerintah pusat. Namun, pertarungan ideologi tetap terjadi secara tersembunyi," ungkapnya.
Lebih lanjut, gerakan aktivisme pada masa Orba sangat sectoral dan langsung merespons kebutuhan masyarakat.
"Contohnya adalah Palang Merah Indonesia (PMI), Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI), dan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI)," pungkasnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News