GenPI.co - Peneliti Akar Rumput Strategic Consulting (ARSC) Bagus Balghi memaparkan masalah internal PDIP celeng vs banteng bakal panjang. Ada kemungkinan sampai Pilpres 2024. PDIP pilih mana?
Bagus mengatakan bahwa masalah internal PDIP adalah konflik antara otoritas dan elektabilitas yang sempat terjadi kepada Joko Widodo pada 2014.
“Lalu, partai akan mendahulukan yang mana? Itu nanti ada titik temunya,” ujarnya kepada GenPI.co, Senin (25/10).
Perkembangan masalah tersebut juga bisa sampai pada penemuan solusi dan langkah yang akan dipilih PDIP dalam menentukan calon presiden atau wakil presiden.
“Waktunya masih panjang sampai sekitar 2023, jadi masih cukup dinamis dalam penentuan itu,” ungkapnya.
Bagus pun menuturkan kasus serupa juga dialami PDIP pada pemilihan calon presiden pada 2014.
“Ketika Jokowi maju, hal itu sempat ada konflik di internal PDIP juga antara kubu Mega dan kubu Jokowi,” tuturnya.
Menurut Bagus, otoritas ada di tangan ketua partai politik, yaitu Megawati Soekarnoputri.
Namun, secara elektabilitas, Joko Widodo saat itu memegang hasil tertinggi.
“Titik temu waktu itu adalah Jokowi akhirnya yang diusulkan menjadi presiden. Kembali ke Ganjar, masalah itu masih lebih dinamis karena waktunya masih cukup panjang sampai 2023,” paparnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News