Situs Resmi BSSN Dibobol Hacker, Ini Analisis Pakar Keamanan

25 Oktober 2021 21:10

GenPI.co - Pakar Keamanan Siber dari Communication & Information System Security Research Center (CISSReC) Pratama Persadha mengungkapkan adanya serangan dengan deface pada website BSSN (Badan Siber dan Sandi Negara) yang beralamat di www.pusmanas.bssn.go.id.

Pratama Persadha menjelaskan bahwa serangan tersebut diunggah pada Rabu 20 oktober oleh akun twitter @son1x777.

Dalam unggahan tersebut dituliskan telah di hack oleh "theMx0nday".

BACA JUGA:  Hacker Korea Utara Ngeri Juga! Negeri Gingseng Sukses Diacak-acak

"Dituliskan oleh pelaku deface bahwa aksi ini dilakukan untuk membalas pelaku yang diduga dari Indonesia yang telah meretas website negara Brazil," jelas Pratama Persadha dalam keterangan yang dikutip GenPI.co, Senin (25/10).

Chairman lembaga riset siber CISSReC itu mengungkapkan, bahwa deface pada website merupakan peretasan ke sebuah website dan mengubah tampilannya.

BACA JUGA:  BIN Turun Tangan, Hacker Bikin Rusuh Website Setkab

Perubahan tersebut bisa meliputi seluruh halaman atau di bagian tertentu saja.

Contohnya, font website diganti, muncul iklan mengganggu, hingga perubahan konten halaman secara keseluruhan.

"Seharusnya BSSN sejak awal mempunyai rencana mitigasi atau BCP (Business Continuity Planning) ketika terjadi serangan siber, karena induk CSIRT (Computer Security Incident Response Team) yang ada di Indonesia adalah BSSN," ungkapnya.

Menurut Pratama Persadha, kalau melihat sistem keamanan yang sudah baik di BSSN, sepertinya ada pelanggaran SOP terhadap link pada www.pusmanas.bssn.go.id, karena mungkin tidak melewati proses Penetration Test terlebih dahulu ketika akan di publish.

"Kalau dicek attack nya, mungkin bisa dicari tahu kenapa bisa firewall nya membypass serangan ke celah vulnerable nya. Attack yang simple pun, kalau lolos dari firewall bisa mengakibatkan kerusakan yang besar," jelas Pratama Persadha.

"Jangan dianggap semua serangan deface itu adalah serangan ringan, bisa jadi hackernya sudah masuk sampai ke dalam," sambungnya.

Pratama Persadha mengatakan, perlu dilakukan digital forensik dan audit keamanan informasi secara keseluruhan.

Sangat disayangkan BSSN sebagai institusi yang harusnya paling aman keamanan sibernya, hanya gara-gara kesalahan kecil yang tidak perlu, ternyata jadi gampang diretas.

"Yang terpenting saat ini data di dalamnya tersimpan dalam bentuk encrypted. Jadi kalaupun tercuri, hacker tidak akan bisa baca isinya," Jelasnya

Pratama Persadha meniai, bahwa didalam dunia keamanan siber, tidak ada sistem informasi yang benar-benar aman 100 persen.

Situs penting Amerika seperti FBI (Federal Bureau of Investigationan) dan badan Antariksa Amerika, National Aeronautics and Space Administration (NASA) juga pernah diretas, lalu situs web badan intelijen Amerika, yaitu Central Intelligence Agency (CIA) pun juga menjadi korban serangan hacker.

"Salah satu solusinya yaitu, untuk security audit atau pentest bisa dilakukan secara berkala baik dengan pendekatan blackbox maupun white box. Metode yang digunakan bisa passive penetration atau active penetration," ungkapnya.

Solusi lain secara kenegaraan adalah dengan menyelesaikan RUU PDP (Rancangan Undang Undang Perlindungan Data Pribadi) dengan segera.

Jadi ada paksaan atau amanat dari UU PDP untuk memaksa semua lembaga negara melakukan perbaikan infrastruktur IT, SDM bahkan adopsi regulasi yang pro pengamanan siber.

Tanpa UU PDP, maka kejadian peretasan seperti situs pemerintah akan berulang kembali.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Landy Primasiwi

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co