Kasus Gangguan Jiwa Meningkat Selama Pandemi Covid-19

30 Oktober 2021 22:40

GenPI.co - Psikiater Kristiana Siste Kurniasanti mengatakan bahwa kasus gangguan kesehatan jiwa meningkat semalam pandemi covid-19.

Menurut Kristiana, ada peningkatan diagnosis psikiatri dalam tiga bulan setelah infeksi pada orang yang terpapar covid-19.

“Hal itu bahkan dialami oleh mereka yang sebelum terinfeksi covid-19 tak memiliki riwayat diagnosis psikiatri,” ujarnya dalam Soft Launching Isolasinfo, Sabtu (30/10).

BACA JUGA:  Jaga Kesehatan Jiwa di Tengah Pandemi: 6,8% Kena Gangguan Cemas

Kristiana juga mengatakan bahwa peningkatan gangguan kesehatan jiwa meningkat lebih tinggi dibandingkan masalah kesehatan lain, seperti influenza atau infeksi saluran napas.

Sayangnya, hal itu tak diiringi dengan kapasitas layanan jiwa yang memadai selama pandemi covid-19.

BACA JUGA:  Ini Alasan Konseling Kesehatan Jiwa Nakes Harus Diperhatikan

“Layanan kesehatan jiwa selama pandemi covid-19 bahkan menurun, karena ternyata banyak pasien covid-19 yang membutuhkan rawat inap,” katanya.

Menurut Kristiana, masalah kesehatan mental selama pandemi biasanya muncul akibat rasa khawatir, cemas, sedih, dan depresi.

Namun, ada juga masalah lain yang mengintai, yaitu adiksi.

“Bukan hanya adiksi napza, tetapi juga adiksi internet. Selain itu, masalah penggunaan alkohol juga meningkat selama pandemi,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Kristiana memaparkan bahwa pihaknya menemukan banyak kasus bunuh diri selama masa pandemi.

“Sebab, ada rasa frustasi dan putus asa yang membuat seseorang memutuskan untuk mengakhiri hidup. Tak sedikit pula pasien yang sudah memiliki masalah jiwa sebelumnya dan makin buruk kondisinya selama pandemi,” paparnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co