Pemantauan Kasus Korupsi Dinilai Lebih Sulit Dilakukan di Daerah

01 November 2021 10:40

GenPI.co - Akademisi politik Philipus Ngorang mengatakan bahwa memang ada kecenderungan pemantauan kasus korupsi lebih sulit dilakukan di daerah yang jauh dari ibu kota.

Namun, hal tersebut bisa diatasi dengan kerjasama dan pemantauan oleh pihak yang bekerja sama dengan KPK.

“Ada LSM dan organisasi di daerah yang menjadi rekan KPK dalam melakukan pemberantasan korupsi,” ujarnya kepada GenPI.co, Minggu (31/10).

BACA JUGA:  Partai Ummat Respons Putusan MK, Pemerintah Tak Lagi Kebal Hukum

Selain itu, fungsi check and balances juga harus dilakukan oleh pemerintah itu sendiri.

Meskipun begitu, ada kemungkinan bahwa penyelewengan oleh pihak penguasa juga lebih kerap terjadi dengan adanya bentuk-bentuk intimidasi.

BACA JUGA:  Ujang: Megawati Sindir Ganjar dan Pendukungnya

“Baik dari pihak swastanya yang berkuasa di daerah itu atau dari pemerintahnya sendiri,” ungkapnya.

Jika sudah seperti itu, Ngorang mengatakan bahwa masyarakat bisa turun tangan dalam mengawasi kinerja pemerintah setempat.

BACA JUGA:  Anggota DPR dan DPRD Kerap Jadi Pelaku Korupsi

“Bila perlu, masyarakat dan LSM bersuara keras jika pemerintah melakukan penyelewengan,” katanya.

Hal itu bisa mencegah pemerintah setempat lebih berhati-hati dalam menggunakan APBD.

“Itu uang rakyat yang harus digunakan untuk kepentingan rakyat,” ungkapnya.

Pengajar di Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie itu memaparkan bahwa civil society juga harus diperkuat dalam upaya memberantas korupsi.

“Hal itu bisa meningkatkan kesadaran masyarakat untuk tak melakukan dan menerima praktik politik uang, walaupun ada banyak rayuan,” paparnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co