GenPI.co - Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono akhirnya buka suara terkait namanya yang santer disebut menjadi Panglima TNI menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto yang memasuki masa pensiun.
Hal tersebut diungkapkan Yudo Margono di Kompleks TNI AL Kodamar Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (2/11/2021).
Terkait pergantian Panglima TNI itu, Yudo Margono tidak ingin berspekulasi lebih jauh.
Sebab, menurut Yudo Margono, urusan calon Panglima TNI merupakan hak prerogatif Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Namun Yudo Margono menegaskan, sebagai prajurit dirinya mengaku siap jika namanya dipilih Jokowi.
"Itu kan sesuai dengan hak prerogatif presiden, kami sebagai prajurit harus siap," tegas Yudo Margono.
"Pendapat saya? Ya, mbok sabar," sambungnya.
Selain itu, Yudo Margono meminta masyarakat untuk bersabar menunggu keputusan dari presiden.
Apalagi, terkait urusan Surat Presiden (Surpres) yang belum dikirimkan kepada pihak DPR, Yudo Margono malah mempelesetkan kata itu menjadi surprise atau kejutan dalam bahasa Inggris.
"Surpres apa? Wong ulang tahun saya masih November, surpres pernikahan saya sudah lewat," ungkapnya.
Yudo Margono pun mempersilakan kapan surpres dikirim ditanyakan langsung kepada Kepala Negara.
Pasalnya, Yudo Margono menilai, hal itu menjadi pilihan pribadi Presiden Jokowi.
"Ya, tanya Pak Jokowi toh yang memberikan surpres, kok tanya saya, saya kira itu, jangan tanya itulah, hak Pak Presiden itu," pungkasnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News