GenPI.co - Presiden Jokowi mengusulkan Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal Andika Perkasa menjadi calon tunggal Panglima TNI.
Mensesneg Pratikno membawa Surat Presiden (Supres) kepada DPR RI, Rabu (3/11).
Co-founder Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi pun angkat suara menyoroti tugas berat Panglima TNI baru.
Menurut dia, Jenderal Andika Perkasa masih punya pekerjaan rumah besar di tubuh TNI.
"Andika Perkasa punya pekerjaan besar memberantas KKB di Papua bersama Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo," ucap Khairul Fahmi kepada GenPI.co, Rabu (3/11).
Fahmi menjelaskan selain tugas itu, Jenderal Andika memiliki waktu yang cukup singkat menjadi Panglima TNI.
Sebab, kata dia, masa pensiun Andika Perkasa akan berakhir pada akhir tahun 2023.
"Nah, dalam waktu setahun itu, saya pikir sulit mengetahui apa langkah Andika setelah menjadi Panglima TNI," jelasnya.
Selain itu, Fahmi mengungkapkan tugas Panglima TNI yakni menyatukan semua matra agar bisa berjalan bersama sesuai arahan Presiden Jokowi.
Dengan demikian, dia menilai tugas tersebut seharusnya bisa diselesaikan Jenderal Andika Perkasa.
"Seorang Panglima TNI harus bisa menyatukan semua matra di setiap angkatan, darat, laut, dan udara. Jadi, ketiga matra harus berdampingan sesuai arahan Panglima TNI," imbuhnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News