Dugaan Tes PCR, Bisnis Yang Berkelindan Dengan Uang

04 November 2021 10:40

GenPI.co - Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Agus Sujatno mempertanyakan mengapa harga tes PCR bisa turun begitu cepat.

Sebab, di fase awal harga PCR bisa mencapai Rp 1,5 juta, tetapi dengan instruksi presiden bisa beberapa kali sampai jadi Rp 300 ribu.

"Ya, kalau dari YLKI, ini menguatkan dugaan bahwa PCR ini menjadi bisnis yang berkelindan dengan uang," kata Agus kepada GenPI.co, Rabu (3/11).

BACA JUGA:  Projo Sebut Aturan PCR Keliru, Mafia Habis di Tangan Jokowi

Agus lantas mempertanyakan berapa sebenarnya biaya pokok untuk memproduksi PCR.

Mulai dari biaya produk, tes di lab, pengambilan sampel, hingga jasa ahli lab.

BACA JUGA:  Projo : Gerak-gerik Mafia Tes PCR Berakhir 2022

"Margin yang diperoleh berapa?" katanya.

YLKI menduga margin yang diperoleh pelaku usaha ini terlalu tinggi.

BACA JUGA:  Pesan Pengamat Kepada Calon Panglima TNI Andika Perkasa

"Ini tidak fair bagi konsumen yang menebus PCR. Dari Rp 1,5 juta, kini Rp 300 ribu," katanya.

Agus menduga ada yang memanfaatkan pandemi untuk meraup keuntungan dari bisnis PCR.

Sebab, di awal pandemi, harga tes PCR sendiri tidak pasti.

Selain itu, pemerintah juga luput karena hanya hanya menerapkan harga eceran tertinggi.

Akan tetapi, seolah tidak menghitung persentase keuntungan maksimal bagi pengusaha.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

tes pcr   bisnis   uang   ylki   agus sujatno   biaya pokok  

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co