Pengamat Sebut Jabatan Panglima TNI Selalu Terbentur Masa Pensiun

04 November 2021 17:10

GenPI.co - Pengamat politik Dedi Kurnia Syah menyoroti sosok KSAD Jenderal Andika Perkasa yang diusulkan oleh Presiden Jokowi untuk Panglima TNI menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto.


"Bukan kali pertama jabatan panglima tidak dijalankan dalam periode penuh, karena proses regenerasi yang terbentur usia pensiun," ujar Dedi kepada GenPI.co, Kamis (4/11).

Bahkan, menurutnya, di tubuh Polri juga sama saja yakni terbentur masa pensiun. Dedi juga menilai keputusan Jokowi memberikan jabatan Panglima TNI kepada Andika bukan permainan belaka.

BACA JUGA:  Zoya Amirin Beber Cara Bikin Anu Pria Perkasa, Gampang Banget

"Kondisi tersebut bukan soal main-main atau tidak, lebih pada sistem regenerasi saja," ujarnya.

Menurutnya, Jenderal Andika memang memiliki peluang besar menjabat sebagai Panglima TNI karena memiliki rekam jejak yang baik dan tidak memihak pada satu kelompok.

BACA JUGA:  Kabar Duka, Vanessa Angel dan Suami Diduga Meninggal Kecelakaan

"Andika bagaimanapun punya peluang mendapatkan amanah sebagai panglima, selain miliki kedekatan dengan presiden, juga faktor rekam jejak selama ini yang tidak miliki persoalan," katanya.

Di sisi lain, Ahli hukum tata negara Refly Harun menilai seharusnya jabatan Panglima TNI tersebut harus melalui pemikiran yang rasional.

BACA JUGA:  JK Sebut Janderal Andika Punya Pengalaman, Badannya Kekar

"Misalnya, minimal tiga tahun atau lima tahun. Akan tetapi kalau hanya untuk bagi-bagi giliran ya, enggak apa-apa juga," ujar Refly.

Menurutnya, jabatan yang diberikan kepada KSAD memang merupakan keputusan dan hal prerogatif Presiden Jokowi.

Tidak hanya itu saja. Menurutnya, Jenderal Andika Perkasa juga berpotensi mendapatkan jabatan sekelas menteri-menteri di dalam kabinet setelah purnawirawan. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cahaya Reporter: Panji

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co