GenPI.co - Presiden Joko Widodo alias Jokowi mengajukan nama Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa sebagai calon tunggal Panglima TNI menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto.
Terkait hal ini, pakar komunikasi dan politik Emrus Sihombing membeberkan alasan di balik keputusan Jokowi memilih Andika Perkasa.
Emrus mengatakan, selain sosok Andika yang memang populer dan punya rekam jejak cemerlang, ada satu faktor lainnya yang membuat Jokowi memilih Andika.
"Di samping profesionalitas, hubungan informal menjadi satu faktor yang tidak bisa diabaikan," kata Emrus kepada GenPI.co, Jumat (5/11).
Emrus tak menjelaskan secara rinci terkait hubungan informal yang disebutnya antara Jokowi dengan Andika Perkasa.
Namun, diketahui Andika Perkasa pernah menjabat sebagai Komandan Paspampres pada saat Presiden Jokowi menjabat pada periode pertama.
"Tidak boleh menafikan hubungan relasi personal itu juga salah satu faktor yang memperkuat suatu keputusan terutama di dalam pengangkatan seseorang," kata Emrus.
Untuk diketahui, Ketua DPR Puan Maharani mengumumkan lembaganya telah menerima Surat Presiden (Surpres) berisi pengajuan calon Panglima TNI dari Presiden Jokowi.
Puan menjelaskan bahwa Jokowi hanya mengusulkan satu nama sebagai Panglima TNI yakni Andika Perkasa.
"Presiden mengusulkan satu nama calon Panglima TNI. Atas nama Jenderal TNI Andika Perkasa," kata Puan di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (3/11). (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News