GenPI.co - Akademisi politik Hamka mengatakan bahwa partai politik baru bisa saja membuat situasi politik Indonesia jadi makin baik atau buruk.
Pasalnya, transisi dan konsolidasi demokrasi di Indonesia di era Reformasi kecenderungannya makin mengarah ke otoritarianisme.
“Indonesia ini makin lama justru balik lagi ke otoritarianisme dan bukan lagi demokrasi,” ujarnya kepada GenPI.co, Rabu (10/11).
Hamka mengatakan bahwa kecenderungan itu sebenarnya tak hanya dialami Indonesia, tetapi juga negara lain.
“Kegagalan membangun konsolidasi demokrasi justru mengakibatkan tata kelola pemerintahan memburuk,” katanya.
Menurut Hamka, demokrasi adalah sebuah mekanisme untuk menghasilkan pemimpin melalui peran vital partai politik.
Sebab, pemimpin yang baik seharusnya bisa dilahirkan dengan keterlibatan partai politik.
“Nyatanya, partai politik justru dikooptasi oleh kekuatan oligarkis dan pemilik modal,” ungkapnya.
Pakar politik itu memaparkan bahwa hal tersebut membuat partai politik tak lagi mewakili rakyat.
“Partai politik akhirnya mewakili siapa pihak yang membiayai mereka. Partai politik sangat pragmatis hari ini,” paparnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News