GenPI.co - Peneliti Centra Initiative Erwin Natosmal Oemar memberi tanggapan terkait pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang heboh di masyarakat.
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengaku sedih lantaran Indonesia dikerdilkan oleh bangsanya sendiri.
"Kritik terhadap kebijakan Jokowi bukan berarti mengerdilkan dirinya sendiri. Kritik menandakan bahwa ada dualisme atau dua wajah yang dipertontonkan Jokowi," ujar dia kepada GenPI.co, Minggu (14/11/2021).
Menurutnya, dalam forum internasional, Jokowi kerap mengatakan pro terhadap antikorupsi, lingkungan hidup, dan HAM.
Kendati demikian, Erwin menilai yang terjadi di tanah air justru sebaliknya.
"Jadi ada gap yang lebar dalam upaya pencitraan Jokowi di level internasional dan fakta yang sebaliknya di level nasional," kata dia.
Di sisi lain, Mantan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Praswand Nugraha juga ikut angkat suara terkait kepemimpinan Jokowi.
"Saya ingin mengatakan bahwa bangsa besar dan terhormat pasti dipimpin oleh presiden yang juga menghormati HAM dari putra putri bangsanya," ungkap Praswand.
Lebih lanjut, dia menambahkan, Jokowi harus membuktikan diri bahwa dirinya memang terhormat dan pantas sebagai presiden Indonesia.
"Presiden Jokowi harus membuktikan bahwa beliau adalah pemimpin bangsa yang terhormat dengan menghormati Hak Asasi 58 orang pegawai KPK yang dirampas dan dipecat dengan dzalim ini," tutur dia.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News