Bela Anies Baswedan, MUI DKI Dinilai Berada di Barisan yang Salah

22 November 2021 10:45

GenPI.co - Politikus Ferdinand Hutahaean mengomentari rencana MUI DKI Jakarta membentuk tim siber untuk membela Gubernur Anies Baswedan bila diserang oleh buzzer di media sosial.

Ferdinand mengaku tidak mengerti dengan tujuan dari MUI DKI membentuk tim siber, guna menghalau buzzer yang menghina Anies Baswedan.

Menurutnya, Anies Baswedan saat ini sedang menuai kritik atas kinerjanya yang sangat buruk.

BACA JUGA:  Pengamat: MUI DKI Jakarta Tak Perlu Bela Ulama dan Anies Baswedan

"Lalu, saat MUI datang membela Anies Baswdan yang memiliki kinerja buruk, banyak bohongnya, dan fakta tentang kerjanya jauh dari kata baik, saya pikir MUI sedang berada di barisan yang salah," jelas Ferdinand kepada GenPI.co, Senin pagi (22/11).

Pria berdarah Batak tersebut mengungkapkan bahwa MUI menjadi pembela bagi sesuatu yang tidak patut di bela.

BACA JUGA:  Pengamat Bongkar Hubungan Anies Baswedan dan Ustaz Farid Okbah

"Bayangkan tentang APBD DKI Jakarta, dugaan korupsi DP 0 persen, gelap gulitanya Formula E, penanganan banjir yang tidak jelas, kebijakan Anies seperti kelebihan bayar yang banyak sekali, dan masih banyak kinerja buruk Anies Baswedan," lanjutnya.

Pria yang pernah memimpin Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP) itu sangat menyayangkan sikap MUI DKI yang masih membela Anies Baswedan di tengah kinerjanya yang buruk.

BACA JUGA:  Rumor PDRI Dukung Anies Baswedan di Pilpres 2024, Pengamat Ungkap

"Saya kritik Anies Baswedan karena memang kinerjanya buruk, sangat buruk. Maka, wajar untuk dikritik dan diluruskan, karena uang yang digunakan adalah uang rakyat," tutur Ferdinand.

Ketua Yayasan Keadilan Masyarakat tersebut menjelaskan bahwa dirinya adalah seorang yang membayar pajak hingga ratusan juta, sehingga dirinya tidak rela bila uangnya dimanfaatkan untuk sesuatu yang tak jelas.

"Saya sangat prihatin atas kondisi ini, tetapi kembali lagi pada hak MUI mereka mau berpolitik atau apa pun itu terserah mereka, asalkan tidak melarang orang lain juga untuk berpendapat," tutup Ferdinand. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co