GenPI.co - Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh Daulay buka suara soal isu yang menyeret Majelis Ulama Indonesia (MUI) karena penangkapan salah satu pengurusnya terkait dugaan terorisme.
"Kami meminta kepada semua pihak untuk menjaga agar tidak terjadi friksi-friksi di masyarakat berkenaan dengan kejadian yang terjadi belakangan ini," jelas Saleh Daulay di DPR RI, Senin (22/11).
Anggota Komisi IX itu mengatakan, bahwa masyarakat harus mengedepankan asas praduga tak bersalah.
"Sebab, itu kita berikan kesempatan kepada aparat penegak hukum untuk mengerjakan tugas mereka menyelesaikan penyelidikan terkait dengan kasus ini," ungkapnya.
Saleh Daulay mengatakan sebaiknya tidak perlu menghakimi seseorang atau melempar kesalahan kepada orang lain.
Menurut Saleh Daulay, sebaiknya proses hukum yang membuktikan itu supaya adil.
"Saya mendesak kepada aparat penegak hukum untuk membuka kasus ini secara terbuka," kata Saleh Daulay.
Dengan begitu, masyarakat bisa mengikuti perkembangan kasus ini.
"Ini sangat potensial untuk membuka friksi di masyarakat apalagi medsos kita sekarang terpecah kelihatannya," ucap Saleh Daulay.
"Apalagi di tengah pandemi seperti ini tugas kita kan banyak yang lebih penting, jadi saya kira ini menjadi satu catatan bagi kita semua untuk menjaga kerukunan di tengah masyarakat," sambungnya.
Sebelumnya, anggota Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ahmad Zain An-Najah yang merupakan anggota Komisi Fatwa MUI ditangkap Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti-Teror Polri diduga terkait tindak pidana terorisme.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News