GenPI.co - Akademisi politik TB. Massa Djafar menilai bahwa kebebasan individu dalam sistem demokrasi tak dimanfaatkan dengan baik oleh pemerintah Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Pasalnya, kebebasan itu tak digunakan sebagai semangat atau peluang untuk memperbaiki regulasi dan fungsi-fungsi pelayanan pemerintahan.
“Nihil sekali itu, termasuk tak ada upaya untuk memperkuat supremasi hukum,” ujarnya kepada GenPI.co, Minggu (28/11).
Menurut Massa, kebebasan dalam berdemokrasi justru dimanfaatkan oleh pemerintah Indonesia untuk mencari keuntungan sebesar-besarnya.
Hal itu tentu bertentangan dengan semangat awal penerapan sisten demokrasi di Indonesia usai Reformasi 1998.
“Kebebasan itu makin disalahgunakan untuk kepentingan pribadi para pejabat,” ungkapnya.
Massa mengatakan bahwa dulu semua pihak mengkritik sistem otoriter di zaman Orde Baru, karena kebebasan individu sangat dibatasi saat itu.
“Tak ada fungsi kontrol, check and balances itu tak berjalan,” katanya.
Namun, sekarang hal itu kembali terulang dengan kondisi dan permasalahan yang jauh berbeda.
“Ada kebebasan, tetapi fungsi kontrol juga tak lebih baik dari zaman Orba. Lalu, demokrasi itu dimaknasi seperti apa sebenarnya?” tuturnya.
Massa menegaskan bahwa kebebasan dalam sistem demokrasi membuat para pejabat memiliki kekebalan dalam menjalankan fungsi kontrol.
“Faktanya, hal itu tak berjalan dengan efektif. Demokrasi ini mau dibawa ke mana jadinya?” paparnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News