GenPI.co - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengakui kondisi guru madrasah kurang mendapat perhatian.
Yaqut bercerita dirinya tahu persis bagaimana perjuangan dan kondisi guru madrasah.
Meski para dirjen kadang hanya menyebut permasalahan itu paling banyak ada di pinggiran, dirinya selalu menolak anggapan itu.
"Kondisi guru madrasah hari ini kurang mendapat perhatian sepantasnya dibanding jasa yang telah diberikan," kata Yaqut di Malam Anugerah Hari Guru Nasional, Selasa (30/11).
Padahal, jasa guru madrasah bagi Indonesia begitu besar.
Yaqut mengatakan, dirinya tak bisa membayangkan bagaimana masa depan negeri ini jika tak ada guru madrasah.
"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada para guru, terutama guru madrasah, yang tanpa bapak ibu guru semua tidak akan ada menteri agama berdiri di sini," katanya.
Menurutnya, para guru adalah benteng pertahanan terakhir moralitas anak dan bangsa.
Yaqut berharap, ke depan guru madrasah mendapat perhatian lebih meski memang itu tidak akan mudah.
"Sebenarnya ini soal kemauan. Harus lebih ditingkatkan, terutama kesejahteraan," katanya.
Yaqut bahkan menyebut dirinya menampik jika ada pihak yang menyebut Kemenag tak punya anggaran untuk itu.
Menurutnya anggaran itu ada meski memang mungkin belum cukup untuk menyelesaikan semua hal.
"Akan tetapi, kalau dibilang enggak ada, saya berani berdebat. Anggaran ada, tinggal bagaimana anggaran diberdayakan sebagai bentuk perhatian ke guru," katanya.
Yaqut mengatakan, kalau memang belum bisa memberi dalam jumlah besar, setidaknya ada dulu.
Selanjutnya, tinggal proses dan perjuangan yang perlu dilakukan untuk menyelesaikan kekurangan.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News