GenPI.co - Akademisi politik TB. Massa Djafar mengatakan bahwa rencana Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkunjung ke lokasi banjir di Kabupaten Sintang pada Rabu (8/12) mendatang belum cukup.
Pasalnya, selama ini Presiden Jokowi belum bisa tegas mengambil posisi menolak kebijakan yang merusak lingkungan.
“Selama Jokowi belum tegas, kita masih akan terus berhadapan dengan dilema yang akan teru terulang kembali,” ujarnya kepada GenPI.co, Sabtu (4/12).
Menurut Massa, tanggung jawab Presiden Jokowi atas kerusakan lingkungan yang terjadi selama pembangunan di masa pemerintahan itu sangat besar.
“Ini semua akhirnya kembali ke tangan Jokowi sendiri untuk mengatasi permasalah yang terjadi selama pemerintahannya, apa mau didiamkan atau mau dituntaskan,” ungkapnya.
Massa mengatakan bahwa banyak pihak beranggapan bahwa orang-orang di sekeliling Presiden Jokowi memiliki kekuatan besar untuk memengaruhi pengambilan keputusan.
“Oleh karena itu, posisi Presiden Jokowi sendiri tak cukup kuat dalam menghadapi konflik kepentingan yang terjadi di pemerintahannya,” katanya.
Seperti diketahui, kabar kunjungan Presiden Jokowi ke lokasi banjir di Kabupaten Sintang sempat disampaikan oleh Ketua Komisi V DPR RI Lasarus saat berkunjung melihat kesiapan Bandara Tebelian.
Menurut Lasarus, kunjungan kerja Presiden Jokowi ke Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, itu sekaligus untuk meresmikan Bandara Tebelian.
“Informasinya Rabu besok Presiden akan berkunjung untuk meresmikan Bandara Tebelian sekaligus mengunjungi lokasi pasca bencana banjir yang sempat melanda Sintang dan beberapa kabupaten lain,” ujarnya kepada wartawan, Jumat (3/12).
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News