GenPI.co - Analisis ahli soal gelaran Reuni 212 muncul ke permukaan. Isinya tajam dan menohok. Semua layak disimak.
Pengamat komunikasi dan politik Jamiluddin Ritonga menilai Reuni 212 tidak didesain untuk mendukung capres dan cawapres pada Pilpres 2024.
Analisis itu dibeberkannya setelah panitia reuni 212 menggelar konferensi pers beberapa waktu lalu.
Jamiluddin mengungkapkan bahwa Reuni 212 masih memprioritaskan pembebasan eks pentolan FPI Habib Rizieq Shihab (HRS).
"Karena Habib Rizieq menjadi tokoh sentral mereka," ujar Jamiluddin kepada GenPI.co, Senin (6/12).
Akademisi dari Universitas Esa Unggul itu menepis aspirasi tentang negara khilaf, seperti yang dituduhkan kepada mereka.
"Jadi, reuni 212 hanya ingin para ulama mendapat tempat yang layak dan dijauhkan dari kriminalisasi," jelasnya.
Bahkan, gelaran reuni 212 juga merupakan bentuk aspirasi yang disampaikan agar para ulama nyaman dan aman saat berdakwa.
Sebelumnya, reuni alumni 212 rencananya menggelar aksi di Kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha beberapa waktu lalu.
Namun, peserta aksi tak bisa mendekat lantaran sejumlah akses jalan menuju kawasan tersebut disekat.
Dalam konferensi pers yang diadakan panitia reuni 212 itu mengatakan gelaran tersebut berjalan dengan lancar.
Pihaknya mengapresiasi petugas yang berjaga saat itu, baik TNI, polisi, Satuan Tugas Covid-19 DKI, maupun Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News