Teriakan Slamet Maarif ke Jenderal Dudung Bisa Berbuntut Panjang

07 Desember 2021 07:50

GenPI.co - Ketua Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Maarif ikut menyoroti pernyataan Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman terkait jangan terlalu dalam mempelajari agama.

Lantas, dia menyarankan Jenderal TNI Dudung Abdurachman agar tidak terus mencari panggung.

"Enggak usah cari panggung dengan hal-hal yang dapat memecah belah TNI dan umat," kata Slamet melalui layanan pesan, Senin (5/12/2021).

BACA JUGA:  Suara Keras Jenderal Dudung: Jangan Terlalu Dalam Pelajari Agama

Dirinya mengingatkan Jenderal Dudung untuk fokus kepada tugas pokok dan fungsi sebagai KASAD.

Apalagi masih banyak pekerjaan rumah di kemiliteran yang belum bisa diselesaikan mantan Pangdam Jaya dan Pangkostrad itu.

BACA JUGA:  Ketua MUI Punya Nyali, KASAD Dudung Bisa Panas

"Pak Dudung kembalilah fokus pada tupoksinya saja. Banyak PR (pekerjaan rumah, red) besar di TNI yang harus diselesaikan," tegas Slamet Maarif.

Sementara, Ketua Bidang Dakwah dan Ukhuwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Muhammad Cholil Nafis menambahkan dirinya juga sama sekali tidak paham substansi pernyataan KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman yang berbicara tentang jangan terlalu dalam mempelajari agama.

BACA JUGA:  MUI Kritik Keras KASAD Dudung Abdurachman, Tolong Jaga Ucapan

"Saya tidak tahu apa yg dimaksud beliau. Makanya saya tanya, apa maksudnya?" tanya Kiai Cholil, sapaan Muhammad Cholil Nafis.

Dia lalu menyindir Jenderal Dudung berbenturan dengan salah satu hadis yang megajak umat agar mau memahami, bahkan mendalami ajaran-ajaran agama.

"Orang yang dikehendaki baik oleh Allah SWT, di antaranya, orang yang paham agama, bahkan yang mendalami agama," tutur dia.

Seperti diketahui, Jenderal Dudung sempat menjadi sorotan publik setelah memberikan ceramah subuh di salah satu masjid.

Jenderal Dudung saat ceramah itu menyebutkan agar tidak terlalu dalam ketika mempelajari agama.

Selain itu, dia juga menyinggung ada beberapa tingkatan orang beriman antara lain iman taklid (hanya mengikuti), iman ilmu, iman iyaan, dan iman haq.

Dirinya kemudian menyebut banyak dari kalangan umat Islam yang terpengaruh beberapa hadis Nabi Muhammad SAW.

"Banyak sebagian dari orang Islam sering terpengaruh katanya hadis ini, katanya hadis itu, kata Nabi Muhammad SAW. Oleh karenanya jangan terlalu dalam, jangan terlalu dalam mempelajari agama," tandas Dudung.(ast/jpnn)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co