GenPI.co - Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mut'i menanggapi soal aksi bejat guru pesantren yang perkosa santriwati di Bandung, Jawa Barat.
Abdul Mu'ti mengatakan, tindakan guru pesantren berinisial HW itu sangat tercela.
"Naudzu billahi min dzalik," kata Abdul Mu'ti kepada GenPI.co, Kamis (9/12).
Sekum Muhammadiyah ini mengaku sangat prihatin atas kejadian ini, apalagi jika melihat profilnya ialah guru pesantren.
"Sangat bertentangan dengan agama dan norma susila," katanya.
Abdul lantang menyuarakan bahwa secara hukum, yang bersangkutan ini harus ditindak tegas.
Namun, selain fokus pada proses hukum bagi pelaku, dirinya juga meminta semua pihak untuk berada di sisi korban.
"Yang sangat penting dilakukan adalah pendampingan mental dan spiritual untuk para korban dan anak-anaknya," katanya.
Abdul mengatakan, mereka harus mendapatkan layanan sosial yang sebaik-baiknya.
"Insya Allah Muhammadiyah dapat membantu," katanya.
Sebelumnya, HW pelaku pemerkosaan ini mengaku melakukan aksi tak bermoralnya selama kurun waktu lima tahun atau dari 2016-2021.
Korbannya ialah belasan santriwati yang merupakan anak didik di pesantren miliknya di kawasan Cibiru, Kota Bandung.
Kejati Jabar menegaskan ada 12 korban kebiadaban HW dengan empat diantaranya hamil dan telah melahirkan.
Adapun, rata-rata umur korban ialah 16-17 tahun.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News