Ucapan Gus Yahya Tajam: Saya Tidak Mau Ada PBNU Ikut Pilpres 2024

20 Desember 2021 07:10

GenPI.co - Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya memastikan tidak akan ada calon presiden atau wakil presiden dari pihaknya untuk Pemilu 2024.

Diketahui, Gus Yahya merupakan salah seorang kandidat kuat sebagai ketua umum PBNU pada Muktamar NU ke-34 di Lampung, 22-23 Desember 2021.

Dia menegaskan bahwa tidak mau ada pengurus atau anggota PBNU yang ikut bertarung di Pilpres 2024.  

BACA JUGA:  Pengamat Soroti Pernyataan Ketum PBNU Said Aqil Soal Pilpres

"Saya tidak mau ada calon presiden dan wakil presiden dari PBNU. Mari istrahat dulu, mari sembuhkan dulu luka-luka dan mengutuhkan kembali polarisasi yang sudah terjadi," katanya di Jakarta, Minggu (19/12/2021).

Menurut dia, yang perlu dilakukan saat ini adalah mengembalikan marwah NU dengan cita-cita peradaban yang mulia bagi seluruh umat manusia.

BACA JUGA:  Kompak, Risma dan PBNU Dukung Hukuman Kebiri untuk Pemerkosa

Salah satu cara memperjuangkan adalah kemaslahatan Indonesia.

Terlebih lagi ada pihak-pihak tertentu yang memanfaatkan PBNU untuk kepentingan pribadi hingga kepentingan politik.

BACA JUGA:  2 Sosok Ini Dianggap Layak Bersaing di Bursa Ketum PBNU

"Mari kita gunakan cara berpikir Gus Dur dengan mengutamakan kepentingan bangsa. Beliau tidak pernah peduli dengan kepentingan sendiri atau kelompok," jelas Gus Yahya.

Namun, dia mengaku tidak berprasangka negatif terhadap berbagai macam kepentingan itu.

"Setiap orang punya kepentingan, tetapi bagaimana saya ajak untuk mengejar kepentingan masing-masing melalui cara untuk membawa maslahat untuk semua orang," terangnya.

Dia menambahkan, perlu dilakukan mencari cara agar berbagai macam kepentingan itu dapat terlayani dan di sisi lain, kemuliaan yang di cita-citakan juga tercapai dan terlayani dengan baik.

Adapun, Gus Yahya menyebut salah satu alasannya maju sebagai ketua umum PBNU untuk menghidupkan kembali idealisme, visi, dan cita-cita KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

"Alasan mencalonkan sebagai ketua umum PBNU merupakan momentum sangat tepat untuk menghadirkan kembali Gus Dur," ungkapnya.

Dia menyebutkan, idealisme, visi dan cita-cita Gus Dur masih relevan sampai sekarang.

Secara sosiologis dia melihat hal itu masih akan relevan hingga puluhan tahun akan datang.

Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) ke-34 dijadwalkan pada 22-23 Desember 2021 di Lampung.

Dua kandidat yang diperkirakan berkompetisi yakni Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya dan Ketua Umum PBNU saat ini KH Said Aqil Siroj.

Muktamar NU diperkirakan diikuti sebanyak 2.295 peserta berasal dari 34 PWNU (102 orang), 521 PCNU (1.563 orang), 31 PCINU (93 orang), 14 badan otonom (42 orang), dan 18 lembaga (54 orang) di tingkat pusat.

Selain itu, ditambah pula utusan PBNU dari unsur syuriyah (32 orang), mustasyar (15 orang), a'wan (20 orang), dan tanfidziyah (38 orang) ditambah jumlah panitia sebanyak 336 orang.(ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co