GenPI.co - Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun blak-blakan merespons terkait Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menandatangani keputusan presiden (Keppres) jabatan-jabatan 'hantu' di pemerintahannya.
Hal tersebut diungkapkan pengamat sosial dan politik itu melalui video yang tayang di YouTube Refly Harun, Minggu, 26 Desember 2021.
Menurut Refly Harun, bahwa keputusan Presiden Jokowi untuk menambah sejumlah jabatan wakil menteri di kabinetnya tersebut merupakan hal tidak jelas.
Tak hanya itu, Refly Harun pun menyebut, bahwa penambahan sejumlah jabatan di kabinet Presiden Jokowi itu mungkin ingin membagi jabatan di akhir masa pemerintahannya.
"Enggak jelas ya, kenapa Presiden Jokowi memperbanyak jabatan-jabatan wakil menteri. Mungkin mau bagi-bagi jabatan di era akhir pemerintahannya. Bagi yang tidak dapat, misalnya," jelas Refly Harun dikutip GenPI.co, Senin (27/12).
Menurut Refly Harun, seharusnya secara teoritis, susunan kabinet tersebut semakin ramping dan Presiden Jokowi makin paham apa yang harus dimaksimalkan.
"Tetapi ternyata selain posisi 34 itu diisi penuh untuk menteri, Presiden Jokowi juga mengisi jabatan-jabatan wakil menteri," ungkap Refly Harun.
Sehingga menurut Refly Harun, penambahan itu ada kesan jika terdapat kementerian tertentu yang tidak bagus dan banyak yang meminta untuk di-reshuffle.
Namun, karena menteri tersebut orang kesayangan Jokowi atau kepentingan oligarki, maka jalan keluarnya adalah diberikan jabatan wakil menteri yang lebih profesional atau lebih paham.
Apalagi, Refly Harun mengungkapkan, bahwa ada juga wakil menteri yang memang sejak awal untuk mengakomodasi tim-tim pendukung Jokowi dalam Pemilihan Presiden yang lalu.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News