GenPI.co - Pengamat politik Dedi Kurnia Syah membeberkan proyeksi yang akan terjadi pada 2022.
Walaupun tidak banyak berbeda dengan 2021, namun menurutnya kecenderungan koalisi dan tokoh potensial semakin terlihat.
"Hanya saja, keputusan-keputusan elite ini akan diambil di 2023. Tahun depan, mungkin hanya konsolidasi politik yang akan bertambah tekanannya," ujarnya kepada GenPI.co, Senin (27/12).
Menurut Dedi, para kepala daerah di Jawa yang habis masa periodenya akan terus melakukan konsolidasi dengan partai politik.
"Ini akan mewarnai dinamika politik. Mungkin, hal yang mulai ada titik kepastian adalah sikap Parpol terhadap kader potensial yang akan diusung," ucapnya.
Tidak hanya itu, Dedi juga mengatakan bahwa ada beberapa hal yang ditunggu pada 2022, yakni seputar polemik Puan Maharani dan Ganjar Pranowo di PDIP.
"Atau mungkin seputar Prabowo dan Sandiaga di Gerindra, tahun depan akan lebih terlihat mana yang akan punya kepastian terusung," beber Dedi.
Di sisi lain, Direktur Eksekutif Lembaga Survei Kedai Kopi Kunto Adi Wibowo mengatakan bahwa PDIP menjadi salah satu parpol paling disorot pada 2022.
Pasalnya, segala pergerakan dan pengambilan sikap politik terkait Pilpres 2024 dari partai moncong putih ini akan dinantikan, agar partai lain bisa segera melakukan manuver.
"Apakah akan maju sendirian? Atau dia akan berkoalisi dengan satu partai? Siapa yang akan diusung sebagai calon presiden?" ujar Kunto. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News