GenPI.co - Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN) Adib Miftahul memberikan proyeksi politik di tanah air pada 2022.
Ia mengatakan bahwa suhu politik mulai panas 2 tahun sebelum Pilpres 2024 digelar.
"Kalau 2021 mungkin baru penjajakan saja. Tapi di 2022, partai politik akan berlomba-lomba, mencoba ambil start, dan mulai berhitung," ujar Adib kepada GenPI.co, Selasa (28/12).
Menurutnya, capres yang memiliki potensi akan mencari popularitas dan melakukan branding ke seluruh penjuru untuk memasarkan namanya.
"Selain itu, survei-survei juga akan bertebaran dengan masif. Karena, di 2022 ini akan ada tarik menarik elite politik yang berkepentingan untuk suksesi di 2024," ucapnya.
Terkait afiliasi partai politik, menurut Adib, hal tersebut tampaknya belum terlihat pada 2022.
Sebab, masih ada banyak hal yang perlu dipersiapkan menjelang Pemilu.
"Karena, pada dasarnya capres potensial ini harus menawarkan sesuatu kepada publik," beber Adib.
Di sisi lain, Direktur Political and Public Policy Studies (P3S) Jerry Massie mengatakan bahwa akan ada lobi dan deal-deal politik pada 2022.
Saat ini, menurur Jerry, partai politik sedang mencari formula yang tepat untuk bisa mendapatkan dukungan publik.
Selain itu, Jerry juga mengatakan bahwa 2022 akan makin seru dengan penampakan figur yang memiliki kemungkinan untuk diusung parpol.
"Nanti akan ketahuan siapa yang akan menjadi Capres, siapa yang akan jadi pendamping masing-masing pasangan," ucap Jerry. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News