GenPI.co - Direktur Eksekutif Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) Sirojudin Abbas mengungkapkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) elektabilitasnya meningkat.
Saat ini, Desember 2021 PDIP memperoleh 31,3 persen, sedangkan pada 2019 PDIP persentasenya hanya 19,3 persen.
Jadi PDIP mengalami kenaikan elektabilitas dibandingkan perolehan suara di Pemilu 2019.
"Partai Gerindra mengalami penurunan, di mana pada Pemilu 2019 mereka memperoleh sebanyak 12,6 persen, kemudian menjadi 10,8 persen pada Desember," ucap Sirojudin dalam diskusi daring, Selasa (28/12).
Dia menjelaskan, elektabilitas Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pada Desember 2021 sebesar 8,4 persen.
Hasil itu turun daripada Pemilu 2019, yakni 9,7 persen.
Sementara itu, elektabilitas Partai Demokrat sebesar 6,2 persen, turun dari 7,8 persen.
“Partai Keadilan Sejahtera (PKS) juga mengalami penurunan dari 8,2 persen menjadi 5,1 persen,” katanya.
Namun, ada tiga partai yang memiliki elektabililitas kurang dari ambang batas parlemen atau parliamentary threshold (PT) sebesar 4 persen.
Tiga partai tersebut ialah Partai Nasdem (3,4 persen), Partai Persatuan Pembangunan (2,7 persen), dan Partai Amanat Nasional (1,8 persen)
"Nasdem, PAN, PPP belum aman untuk kembali lolos ke Senayan, masih kurang dari ambang batas 4 persen," katanya.
Sebagai informasi, SMRC melakukan survei pada 8 sampai 16 Desember 2021.
Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang memiliki hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berusia 17 tahun atau lebih.
Dari populasi itu dipilih secara acak sebanyak 2.420 responden. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News