GenPI.co - Direktur Eksekutif Center for Youth and Population Research (CYPR) Dedek Prayudi membongkar alasan warga DKI Jakarta yang tidak bahagia karena dipimpin Gubernur Anies Baswedan.
Menurut Dedek Prayudi, data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan peningkatan Indeks Kebahagian Nasional meningkat, tetapi di Jakarta menurun.
"Rerata nasional indeks kebahagiaan meningkat dari 70,69 persen pada 2017 menjadi 71,49 persen pada 2019. Artinya, ketika kebahagiaan warga DKI turun di era Anies, justru lebih banyak warga daerah lain alami peningkatan kebahagiaan di seluruh Indonesia," jelas Dedek Prayudi kepada GenPI.co, Jumat (7/1).
Dedek menjelaskan, bahwa kondisi itu mempertegas Anies Baswedan gagal membahagiakan warga DKI Jakarta.
Sebab, beberapa kebijakan dan program Anies Baswedan kerap mendapat sorotan karena dianggap gagal, seperti DP 0 persen, naturalisasi sungai, hingga air bersih di Jakarta.
"Pak Anies memang tidak becus," tegasnya.
Selain itu, Dedek mengungkap indeks kebahagiaan warga DKI Jakarta meningkat sebelum Anies Baswedan menjabat sebagai gubernur.
Menurut Dedek Prayudi, warga Jakarta memang tidak menyukai gaya kepemimpinan Anies Baswedan.
"Indeks kebahagiaan DKI justru naik di era sebelum Anies, dari 69,21 pada 2014 menjadi 71,33 persen pada 2017," imbuhnya.
Selain itu, dia menganggap penurunan indeks kebahagiaan warga DKI Jakarta menjadi rekor terendah ketika di bawah Anies Baswedan.
"Jadi, indeks ini lebih tinggi daripada rerata nasional. Per 2021 indeks kebahagiaan DKI bukan hanya turun dari 2019, melainkan juga termasuk yang terendah," kata dia. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News