Rocky Gerung Sebut Ubedillah Badrun, Tajam dan Menohok

11 Januari 2022 17:40

GenPI.co - Rocky Gerung merespons pelaporan dua putra Presiden Jokowi ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ada analisis tajam dan menohok untuk Ubedillah Badrun.

Sebelumnya Ubedillah mengatakan, dugaan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) tersebut terjadi terkait adanya suntikan dana penyertaan modal dari perusahaan ventura yang jumlahnya Rp99,3 miliar.

"Setelah itu kemudian anak Presiden membeli saham perusahaan di sebuah perusahaan dengan angka yang juga cukup fantastis Rp92 miliar dan itu bagi kami tanda tanya besar," katanya.

BACA JUGA:  Gibran dan Kaesang Dilaporkan ke KPK, PKS Singgung Soal Keadilan

Llogika sederhaanya, seorang anak muda yang baru mendirikan perusahaan tidak bisa dengan mudah mendapatkan penyertaan modal dengan angka cukup fantastis kalau dia bukan anak Presiden.

Rocky Gerung seirama. Dia menilai apa yang dilakukan Dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedilah Badrun telah mewakili kegelisahan masyarakat.

BACA JUGA:  Gibran & Kaesang Dilaporkan ke KPK, Noel: Ubedillah Seperti Orba

"Ubed mewakili kegelisahan kita tentang status dari keluarga Presiden. Dan kalau yang melaporkan adalah LSM atau kelompok tertentu mungkin dianggap dendam," ujar Rocky Gerung, seperti dikutip dari kanal YouTube Rocky Gerung Official, Selasa (11/1/2022).

Ubedilah Badrun dinilai sangat memahami etika publik. Itu yang kemudian mendorong pelaporan Kaesang Pangarep dan Gibran Rakabuming Raka.

BACA JUGA:  Langkah Lantang Noel, Ubedillah Siap Diseret ke Polda Metro Jaya

"Ubed ini adalah doktor di bidang sosiologi, paham tentang etika publik. Jadi dia mengerti kenapa harus laporan," tambahnya.

Ada dugaan hal yang bertentangan dengan public ethics. Dan semua muncul di laporan Ubedillah.

"Kok ada insider trading tapi orang semacam Sri Mulyani diam. Dugaan itu diterangkan secara eksplisit bahkan oleh media internasional, kok menteri-menteri utamanya diam?," ucap Rocky Gerung.

Dia mengaku memahami kegelisahan Ubedillah. Debagai dosen, Ubedilah Badrun merasa terganggu sehingga berani mengambil risiko.

"Jadi Ubed sebagai dosen, dia terganggung ethics-nya itu, karena itu diambil risiko," kata Rocky Gerung.

Ubedilah Badrun pun telah terlibat di dalam banyak peristiwa politik, sehingga memahami mengapa reformasi saat ini memburuk.

"Dia terlibat di dalam banyak peristiwa politik, jadi dia paham mengapa reformasi ini akhirnya memburuk karena permainan yang sering kita sebut Nepotisme. Nah anak presiden ada di dalam wilayah itu sekarang," ucap Rocky Gerung. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Agus Purwanto

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co