GenPI.co - Pengamat komunikasi dan politik Jamiluddin Ritonga memberikan tanggapan soal pernyataan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia.
Bahlil mengatasnamakan pengusaha menghendaki Pilpres 2024 diundur.
Dia beralasan dunia bisnis menginginkan Pilpres 2024 diundur menjadi 2027.
Namun, Jamiluddin menilai usulan tersebut memiliki makna terselubung.
"Keinginan itu sebagai upaya justifikasi alias pembenaran," ujar Jamiluddin kepada GenPI.co, Rabu (12/1).
Akademisi dari Universitas Esa Unggul itu menjelaskan suara pebisnis akan digunakan sebagai pembenaran adanya arus bawah.
Untuk itu, Bahlil Lahadalia seolah-olah menjadi penyambung lidah para pebisnis untuk menyampaikan aspirasinya.
"Artinya, dengan mengatakan mereka ingin Jokowi sebagai sosok yang mampu memulihkan ekonomi Indonesia di era pandemi covid-19," tuturnya.
Namun, Jamiluddin menyebut Bahlil sengaja melontarkan pernyataan tersebut untuk menyampaikan aspirasi politiknya.
"Akan tetapi, di sini belum jelas apakah Bahlil memanfaatkan atau dimanfaatkan para pebisnis. Masih tanda tanya," ucap Jamiluddin. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News