GenPI.co - Isu perpanjangan masa jabatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ditolak mentah-mentah oleh Presiden ke-5, Megawati Soekarnoputri.
Hal itu disebutkan secara langsung oleh bawahannya, yakni Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDIP, Hasto Kristiyanto.
Tak ayal, isu ini pun mendapatkan berbagai macam apresiasi dan dukungan. Salah satunya dari Partai Demokrat.
Menurut Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra, keinginan Megawati menjaga semangat reformasi sama seperti Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
“Demokrat di tahun 2004-2014, sendiri memiliki sikap serupa. Konsisten menegakkan konstitusi dan menjaga betul amanah reformasi 1998,” ujar Herzaky kepada GenPI.co, Sabtu (15/1).
Tidak hanya itu, dirinya juga mengatakan bahwa di era tersebut Presiden ke-6 SBY tetap mempertahankan semangat reformasi yakni membatasi jabatan presiden maksimal dua kali lima tahun.
“Meskipun bolak-balik digoda pihak-pihak tertentu untuk memperpanjang masa jabatannya, Presiden SBY tetap teguh menjaga amanah Konstitusi,” ucapnya.
Herzaky juga mengatakan bahwa demokrasi benar-benar dijaga dan berkembang pesat di era SBY.
Sebab, hal tersebut menjadi semangat dan cita-cita yang ingin diperjuangkan oleh Partai Demokrat
Bahkan, hal tersebut masih diteruskan kepemimpinan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
“Harapannya, Presiden Joko Widodo juga memiliki keinginan serupa. Ingin dikenang seperti Presiden SBY sebagai presiden yang pro pada demokrasi,” katanya.
Dirinya juga mengimbau Jokowi agar tidak tergoda dan membuat demokrasi Indonesia hancur dan mundur puluhan tahun dengan memaksakan tiga periode.
“Sekarang, tergantung kepada Presiden Joko Widodo, langkah mana yang akan dipilihnya? Menjaga demokrasi Indonesia, atau sebaliknya,” tandasnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News