Partisipasi Politik di Indonesia Diprediksi Melemah pada 2022

02 Februari 2022 22:50

GenPI.co - Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Firman Noor memprediksi bahwa partisipasi politik di Indonesia akan makin lemah sepanjang 2022.

Menurut Firman, akan ada tendensi elitisme di pemerintahan Indonesia selama 2022.

“Terlihat dari polemik Omnibus Law, KPK, hingga pengesahan UU IKN,” ujarnya dalam “Proyeksi Demokrasi dan Dinamika Politik 2022”, Rabu (2/2).

BACA JUGA:  Kepala BRIN Kirim Pesan, Cangkok Organ Babi ke Manusia Menarik

Selain itu, stabilitas politik dalam negeri Indonesia juga akan mati-matian dijaga, mengingat makin dekatnya Pemilu 2024.

Proses pendaftaran peserta Pemilu 2024 akan dilakukan mulai Agustus 2022.

BACA JUGA:  BRIN: Indeks Demokrasi Indonesia Sejajar dengan Negara Otoriter

“Para partai politik pasti akan melakukan apa pun demi menjaga stabilitas politik untuk mengamankan manuver menuju Pemilu 2024,” ungkapnya.

Namun, kondisi stabil tersebut diprediksi Firman tak akan terjadi di masyarakat akar rumput.

BACA JUGA:  Peleburan Lembaga Riset ke BRIN Dinilai Bantu Perguruan Tinggi

Sayangnya, isu gesekan di antara masyarakat lebih banyak terkait ujaran kebencian dan intoleransi dibandingkan persoalan kebijakan politik.

“Masyarakat belum sampai mengulik dalam eksistensi oligarki, sehingga para oligarki akan masih nyaman bertengger di kekuasaan,” tuturnya.

Lebih lanjut, Firman mengaku tak berharap banyak dengan situasi politik sepanjang 2022. Pasalnya, perbaikan demokrasi sepanjang tahun ini diprediksi belum akan naik secara signifikan.

“Kita jelas akan memiliki pemerintahan yang solid, tetapi kondisi demokrasi cenderung mengalami stagnasi,” paparnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co