GenPI.co - Ekonom senior Rizal Ramli sesumbar jika terpilih menjadi presiden bakal membatalkan proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur.
Menurut dia, proyek IKN yang dari segi anggaran dinilai bermasalah dan dari sisi formil juga bermasalah sedianya bisa disudahi.
"Tahap pertama IKN ini kan anggarannya hampir Rp 600 triliun. Nah bayangkan itu," kata Rizal Ramli di acara Komite Khittah NU (KKNU) di Jakarta, Jumat (4/2).
Dia mengungkapkan, pemindahan IKN juga dinilai sebagai sebuah upaya yang terkesan memaksakan karena tidak menyesuaikan kondisi keuangan negara yang carut marut akibat tergempur Covid-19.
"Mumpung masih 2 tahun lagi ada duit Rp 600 Triliun di sektor itu pengalaman di Indonesia, minimum 20 persen, Rp 120 Triliun bahkan mark-upnya lebih kadang-kadang di banyak proyek yang dibangun infrastruktur ini bisa 30 persen," bebernya.
"Jadi, 2 tahun ada uang bancakan Rp120 Triliun, jadi mau ada manfaat mau kagak penting mau gak ditinggali (IKN ini) kemudian, ya mereka tidak peduli. Apalagi dari segi Hankam," sambungnya.
Belum lagi, lanjut Rizal Ramli, Ibu kota itu sejatinya mesti ada sistem yang baik, entah itu secara elektronik persenjataan dengan defense system yang canggih, harusnya dipikirkan oleh pemerintah.
"Jangan-jangan negara lain yang duduki dengan cepat. Jadi, saya ya mohon maaf, ini proyek ngada-ngada, diadakan supaya dapet proyek," ungkapnya.
Namun begitu, Menko Ekuin era Presiden Gus Dur ini menuturkan, bahwa masyarakat tidak perlu risau jika pemerintah dan kronik-kroniknya memiliki tujuan tertentu.
Sebab, masyarakat sipil sudah menggugah UU IKN ke Mahkamah Konstitusi (MK).
"Tapi bapak/ibu tidak usah khawatir, sebagian temen-temen sudah ajukan JR," ujarnya.
Oleh karena itu, Rizal Ramli menegaskan apabila dirinya terpilih sebagai presiden pada Pemilu 2024 maka UU IKN dan rencana pemindahan Ibu kota siap dibatalkan.
"Tapi kalau tidak pun ini kan cuma 2 tahun lagi, nanti Presidennya yang baru insyaallah kita batalin proyek ngada-ngada ini," kata Rizal Ramli. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News