GenPI.co - Sastrawan Politik Ahmad Khozinudin blak-blakan menyoroti kasus pengepungan aparat hukum di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Jawa Tengah.
Ahmad menegaskan dalam kasus tersebut, terlihat sosok Ganjar Pranowo yang sebenarnya.
"Dia telah menyalahgunakan kekuasaan," ujar Ahmad Khozinudin kepada GenPI.co, Rabu (9/2).
Guru Besar Hukum dan Masyarakat Universitas Diponegoro ini mempertanyakan aparat hukum seperti gabungan Polri-TNI hingga Satpol PP ada di sama, padahal hanya pengukuran membuat Waduk Bener.
"Semestinya, para aparat lebih mengayomi dan melindungi rakyat. Dalam kasus tersebut, menurutnya terlihat sosok Ganjar yang sebenarnya," tuturnya.
Ahmad juga mengatakan adanya utang budi kepada investor politik, diduga kuat menjadi sebab keharusan munculnya berbagai proyek.
"Tujuannya adalah proyeknya itu sendiri, bukan pada manfaat proyek," tambahnya.
Sementara rakyat, dikorbankan demi melayani kerakusan oligarki. Hak rakyat atas tanah mereka sendiri dirampas atas dalih proyek percepatan nasional.
"Wadas, adalah bukti kongkret, betapa pemimpin pencitraan tidak pernah memikirkan rakyat," jelasnya.
Ahmad menyimpulkan bahwa mereka hanya berbusa saat kampanye, tapi menganggap remeh rakyat setelah berkuasa.
Dengan begitu, peluang Ganjar Pranowo untuk maju Pilpres 2024 masih diragukan.
"Kalau rakyat Jawa Tengah saja diabaikan, apalagi rakyat diluar Jawa Tengah," imbuhnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News