GenPI.co - Dorongan agar Kritikus Sastra H.B. Jassin menjadi pahlawan nasional akan memberikan dampak positif kepada hasil karya dan warisan sang maestro.
Hal itu dikatakan Kepala Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin 2007-2018 Ariany Isnamurti
Menurut Ariany, gelar pahlawan nasional akan memberikan legitimasi dari jasa H.B. Jassin kepada Indonesia.
“Warisan itu konkrit dan dalam bentuk Pusat Dokumentasi Sastra H.B Jassin,” ujarnya kepada GenPI.co di Perpustakaan Nasional, Jakarta, Selasa (22/2).
Ariany mengatakan bahwa jasa H.B. Jassin di dunia sastra Indonesia sangat unik. Pasalnya, H.B. Jassin adalah seorang kritikus, bukan sastrawan.
“Beliau adalah pelopor kritikus sastra di Tanah Air. Sampai saat ini pun masih belum ada kritikus sastra yang mampu menyamai levelnya,” katanya.
Lebih lanjut, Ariany menilai bahwa hubungan antara Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin di Jakarta dengan Pusat Studi H.B. Jassin di Gorontalo harus dirawat dengan baik.
Sebab, hubungan di antara dua lembaga itu dapat memperkaya informasi terkait dokumentasi sastra di Indonesia.
“Hal itu bisa mewujudkan cita-cita H.B. Jassin yang menginginkan agar mahasiswa Indonesia tak perlu lagi studi ke luar negeri untuk belajar sastra,” ungkapnya.
Ariany pun menegaskan bahwa Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin secara fisik tetap harus berada di Jakarta.
Seperti diketahui, Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin terletak di dalam Komplek Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat.
“Secara historis, pusat dokumentasi ini didirikan oleh Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin pada 1977 dan selama ini perawatannya dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta,” tuturnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News