GenPI.co - Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN) Adib Miftahul menilai Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi tidak memiliki kemampuan sebagai pembantu Presiden Jokowi.
Menurut Adib Miftahul, ketidakmampuan tersebut terlihat dari banyaknya kebijakan yang tidak pro-rakyat.
Beberapa kebijakan yang dinilai tidak pro-rakyat, yakni kurangnya sembako, kasus kelangkaan minyak goreng, dan terkait kacang kedelai.
"Orang kecil sudah berdarah-darah berbulan-bulan dengan kelangkaan minyak goreng, tapi dia tidak punya kebijakan yang kongkret untuk menyelesaikan," ujar Adib Miftahul kepada GenPI.co, Kamis (24/2).
Tidak hanya itu, dirinya juga menyayangkan sejak kacang kedelai langka. Menurutnya, rakyat kecil selalu menjadi korban.
"Rakyat kecil lagi yang dirugikan dan menjadi korban sampai-sampai mogok kerja," tuturnya.
Adib Miftahul juga menilai, Mendag Lutfi tidak memiliki program kerja yang jelas dan tidak mengerti pokok permasalahan.
"Saya kira ini sangat mempermalukan Jokowi. Karena kebijakan Jokowi justru selalu pro kepada rakyat," katanya.
Tidak hanya itu, menurutnya kinerja buruk Mendag Lutfi juga selalu berulang.
Menurutnya, kejadian tersebut akan memberi berdampak pada kredibilitas Jokowi.
"Yang disorot pastinya Jokowi, dia dianggap gagal. Selain itu berujung menyalahkan kartel," ucapnya.
Menurut Adib Miftahul, seharusnya Jokowi memiliki menteri yang bisa bertanggungjawab untuk mengatur ritme kecukupan masyarakat.
"Kalau Jokowi tidak tegas dan mengganti menteri perdagangan, hal ini akan terus berulang sampai masa jabatannya habis dan merugikan rakyat," imbuhnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News