GenPI.co - Relawan Anies Baswedan, Geisz Chalifah menilai bahwa pemerintah adalah pengkhianat reformasi dan demokrasi.
Geisz menilai bahwa wacana penundaan pemilu tak punya alasan kuat untuk benar-benar dilakukan.
Pasalnya, argumentasi perihal penundaan pemilu hanya untuk mengakomodasi kepentingan penguasa.
"Ini tentu kontradiktif dengan alasan penyelenggaraan Pilkada 2020 untuk mencerahkan demokrasi," ujarnya dalam acara diskusi di Jakarta Selatan, Minggu (27/2).
Menurut Geisz, tak ada kondisi kedaruratan yang membuat 40-50 persen masyarakat tak bisa memilih dan mengharuskan pemilu ditunda.
"Kemarin itu sudah diumumkan bahwa kita tetap bisa memilih apabila kasus covid-19 sudah mulai melandai," ungkapnya.
Geisz menilai pemerintah sangat inkonsisten dalam menjalankan kebijakan.
Sebab, Pilkada 2020 diselenggarakan dengan alasan untuk menjalankan roda perekonomian.
"Kini, pemilu ingin ditunda karena alasan menghindari gangguan pembangunan nasional. Ini tidak konsisten," ungkapnya.
Lebih lanjut, Geisz menilai pemerintah saat ini tak berbeda jauh dengan Rezim Orde Baru.
"Pada saat itu, penundaan pemilu dilakukan dengan berbagai alasan juga. Lalu, apa bedanya pemerintahan saat ini dengan pemerintahan Orde Baru?" pungkas Geisz Chalifah. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News