GenPI.co - Peneliti Akar Rumput Strategic Consulting (ARSC), Bagus Balghi, menilai langkah Partai Nasdem tak menggelar konvensi penjaringan calon presiden (capres) untuk Pemilu 2024 cukup unik dan menarik.
Pasalnya, keputusan tersebut diambil oleh NasDem di tengah wacana upaya perpanjangan masa jabatan presiden yang diusulkan oleh partai politik lain.
Seperti diketahui, Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh, menegaskan partainya tak akan menggelar konvensi penjaringan capres untuk Pemilu 2024.
“Konvensi saya anggap selesai dan Partai Nasdem tak akan menyelenggarakannya. Ini agar tak terjadi kesimpangsiuran,” ujar Surya Paloh dalam Rakor Pemenangan Pemilu 2024 di Surabaya, Senin (28/2).
Bagus mengatakan bahwa Surya Paloh sebelumnya sempat menyiapkan calon presiden untuk maju dalam Pemilu 2024.
Pernyataan itu disampaikan saat Surya Paloh meresmikan Nasdem Tower di Jakarta, Selasa (22/2).
Saat itu, Surya Paloh bahkan sudah menyebutkan akan ada tiga nama untuk dicalonkan menjadi capres.
Bagus menilai langkah untuk menganulir pernyataan tersebut cukup berani, meskipun Surya Paloh tak secara langsung menyinggung perihal wacana perpanjangan masa jabatan presiden.
“Surya Paloh tak langsung menyinggung wacana yang disebutkan oleh beberapa ketum parpol itu,” ungkapnya kepada GenPI.co, Rabu (1/3).
Selain wacana tersebut, Bagus mengatakan bahwa banyak pula ketua umum partai politik yang memiliki ambisi untuk menjadi calon presiden dalam Pemilu 2024.
Namun, hal tersebut adalah hal yang wajar dan harus dilakukan oleh para ketua umum partai politik.
“Itu untuk meredakan konflik di internal partai politik, seperti di Golkar ada Airlangga Hartarto, di PKB ada Cak Imin, dan di Demokrat ada AHY,” tuturnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News