GenPI.co - Mantan dosen filsafat Universitas Indonesia (UI) Rocky Gerung memberikan jawaban telak saat dirinya menjadi ahli yang meringankan bagi terdakwa Munarman dalam kasus dugaan tindak pidana terorisme.
Rocky Gerung menerangkan soal arti kehadiran seseorang di sebuah acara baiat.
Menurutnya, kehadiran seseorang dalam acara baiat tidak bisa diartikan orang tersebut telah masuk atau berkeyakinan seperti kelompok di dalamnya.
Rocky Gerung lantas menganalogikan kehadiran seseorang di dalam acara ritual baptis dalam tradisi Kristen tidak serta merta seseorang itu jadi Kristen.
"Tidak ada unsur di dalamnya yang menerangkan bahwa saya pasti akan ikut di dalam keyakinannya," kata Rocky Gerung di PN Jaktim, Rabu (2/3).
Rocky Gerung mengatakan, perihal keyakinan ini harus ada kesepakatan antara batin dan pikiran di saat acara tersebut.
"Ya, orang bisa saja (ada di situ), lalu ada apa ini? Ya, dia datang saja, ‘oh cuma pembaptisan’," ungkapnya.
Rocky Gerung juga mencontohkan perihal diamnya perempuan ketika hendak dicium atau diperkosa, tidak bisa diartikan bahwa perempuan tersebut mau.
Ahli filsafat ini mengatakan, perempuan diam karena berada di dalam kebudayaan yang didominasi laki-laki.
"Bukan karena diam, maka dia setuju untuk diperkosa. Jadi, tidak ada konsekuensi diam artinya setuju," kata Rocky Gerung.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News