GenPI.co - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) makin gencar mengusut kasus korupsi kartu tanda penduduk berbasis elektronik (e-KTP).
Menurut Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri, pihaknya tengah melakukan penyidikan terkait perkara korupsi yang melibatkan mantan Ketua DPR RI Setya Novanto.
Namun, menurut Ali Fikri, saat ini lembaga antirasuah akan mengusut lanjutan dari kasus tersebut, yakni terkait peran Direktur Utama PT Sandipala Arthaputra Paulus Tannos.
Seperti diketahui, Paulus Tannos merupakan sosok pemenang tender pengadaan e-KTP yang diduga dikorupsi oleh Setya Novanto dkk.
"Iya, penyidikan dilakukan di Gedung Merah Putih, tim penyidik telah memeriksa saksi-saksi untuk tersangka Paulus Tanos," jelas Ali Fikri saat ditemui GenPI.co, Selasa (2/3).
Menurut Ali Fikri, KPK memeriksa 4 orang saksi yang merupakan PNS Sekretariat Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil.
Keempat orang tersebut, yakni Achmad Purwanto, Kusmihardi, dan Endah Lestari. Satu orang lainnya merupakan Pensiunan PNS Kementerian Dalam Negeri RI bernama Tehug Widiyanto.
"Seluruh saksi hadir dan dikonfirmasi antara lain terkait dengan proses dilaksanakannya tender pengadaan e-KTP," ungkap Ali Fikri.
"Keempat saksi tersebut juga akan diminta keterangan terkait penentuan perusahaan tersangka Paulus sebagai salah satu pemenang tender e-KTP," sambungnya.
Seperti diketahui, dalam perkara ini, KPK sudah memproses delapan orang dalam kasus dengan dugaan kerugian keuangan negara sekitar Rp 2,3 triliun.
Beberapa nama di antaranya adalah mantan Ketua DPR Setya Novanto serta dua mantan pejabat Kementerian Dalam Negeri, Irman dan Sugiharto.
Kemudian, pengusaha Made Oka Masagung, mantan Direktur PT Murakabi Sejahtera Irvanto Hendra Pambudi Cahyo, pengusaha Andi Naragong, dan Direktur Utama PT Quadra Solution Anang Sugiana Sudiharjo.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News