Orang Tua Korban Penabrakan Oknum TNI Minta Keadilan, Begini

15 Maret 2022 20:20

GenPI.co - Orang tua korban penabrakan Nagreg Handi Saputra, Etes Hidayatullah, berharap para pelaku mendapat mendapat hukuman secara adil.

Menurut Etes, hal tersebut adalah harapan paling realistis yang dimiliki oleh keluarganya.

"Kita tak bisa menuntut lebih, karena ada prosedurnya. Walaupun kita pengen lebih, anak saya juga tak bisa kembali lagi," ujarnya di Pengadilan Militer Tinggi II, Cakung, Jakarta Timur, Selasa (15/3).

BACA JUGA:  Hilangkan Bukti, Kolonel Priyanto Perintahkan Ganti Warna Mobil

Etes dihadirkan oleh Oditur sebagai saksi dalam sidang kedua kasus dugaan pembunuhan berencana sepasang kekasih di Nagreg, Jawa Barat.

Kedua korban adalah Salsabila (14) dan Handi Saputra (17) yang jasadnya dibuang di aliran Sungai Serayu, Banyumas, Jawa Tengah.

BACA JUGA:  Laporan Kasus Sejoli Tewas di Nagreg Berawal dari Polres Bandung

Sementara itu, Kolonel Infanteri Priyanto, Kopda Andreas Dwi Atmoko, dan Koptu Achmad Sholeh sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus tersebut.

Lebih lanjut, Etes mengaku baru sampai Jakarta pukul 09.00 WIB, tetap sesuai dengan jadwal sidang dalam agenda awal.

Etes hadir bersama lima orang lainnya yang merupakan saksi kejadian peristiwa penabrakan.

"Saya tadi pagi dijemput oleh bapak-bapak dari Pangdam Siliwangi pukul 7 pagi. Sampai sini pukul 9, karena jalan tol lancar," ungkapnya.

Etes mengatakan bahwa dirinya tak mempersiapkan hal-hal khusus. Pasalnya, Etes diberi tahu tak akan menyampaikan kronologis kejadian.

"Saya orang tua korban. Saat itu saya sedang kerja di Bandung, lalu ada telepon dari anak pertama saya, katanya Handi tabrakan," katanya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co